Pelajari Tahap-tahap Perkembangan Bayi

Pelajari Tahap-tahap Perkembangan Bayi. Perhatikan tahap perkembangan bayi Ibu setiap hari. Dengan cara ini Ibu bisa mempelajari apa yang perlu diantisipasi saat bayi Ibu tumbuh terutama dalam tahun pertama.

Bayi saat baru Lahir


 
Minggu-minggu Pertama

Setelah selama 9 bulan berada dalam rahim Ibu yang hangat dan nyaman, tidak mengherankan jika minggu pertamanya dihabiskan untuk membiasakan diri dengan dunia baru yang menakjubkan di sekitarnya. Upaya penyesuaian diri ini bisa membuat Ibu sibuk di minggu-minggu pertama. Karena, seperti halnya si kecil, tahap ini menjadi masa perkenalan Ibu dengannya.

Memberi Susu Bayi Ibu

Bayi baru lahir Ibu akan mendapatkan kebutuhan gizinya dari susu yang Ibu berikan berupa ASI Rencanakan pemberian ASI yang akan Ibu pilih untuk si Kecil, agar kebutuhan gizinya terpenuhi.

Gerakan Refleks Alami

Ketika lahir bayi Ibu dilengkapi gerakan refleks alami . Gerak refleks ini menjadi cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di awal kehidupannya. Ibu bisa merasakannya saat bayi Ibu mencoba menggenggam jari Ibu saat Ibu menyentuh telapak tangannya. Secara insting ia juga akan menoleh kearah sentuhan Ibu di pipinya. Atau seperti saat Ibu menaruh sesuatu kemulutnya, maka ia langsung mencoba menghisapnya.

Berkomunikasi

Bayi akan berkomunikasi dengan Ibu lewat tangisan. Tangisan adalah salah satu refleks alami bayi sebagai cara berkomunikasi si kecil yang paling efektif, karena dengan itu ia segera mendapat respons yang akan memberinya rasa aman dan nyaman. Dalam minggu-minggu pertama, tangisan bayi bisa jadi merupakan protes atau panggilan darurat. Ibu pun akan segera belajar mengetahui mengapa bayi Ibu menangis dan Ibu makin pintar mengatasinya.

Tahukah Ibu?
Perut bayi Ibu seukuran mangkuk telur rebus. Jadi, jangan heran bila dia perlu menyusu sedikit tapi sering terutama pada minggu-minggu pertama kehidupannya.

Dengan frekuensi menyusu yang tinggi, Ibu perlu ’membekali’ tubuh Ibu dengan makanan dan minuman bergizi untuk mengganti energi dan cairan tubuh yang berkurang selama menyusui.

Penglihatan

Ketika si kecil membuka matanya untuk pertama kali, semua yang ada di sekelilingnya masih tampak samar dan kabur. Wajah Ibu pun baru tampak jelas baginya bila berjarak ketika berjarak 20 - 25 cm dari matanya . Sistem penglihatan bayi baru lahir Ibu belum mampu memusatkan kedua matanya pada satu objek. Kedua matanya akan mampu bekerja selaras dalam memusatkan penglihatan terhadap sebuah obyek setelah dia berusia 3-6
bulan.

Setelah mencapai usia 8 bulan, si kecil akan mampu melihat “dunia baru” di sekitarnya dalam persepsi 3 dimensi, seperti Ibu.

Memijat Bayi Baru Lahir Ibu

Pijat adalah cara terbaik untuk membantu agar bayi Ibu rileks. Pijat juga mengembangkan ikatan emosional yang kuat antara Ibu berdua.

Walau Ibu tidak mahir memijat, gerakan lembut yang Ibu berikan akan membuat bayi nyaman bahkan tertidur. Tapi Ibu juga bisa tahu jika dia tidak nyaman. Gunakan hanya minyak organik murni yang aman dan lembut di kulit bayi dan tidak berbahaya bila termakan bayi.




Bayi saat 1 bulan
Dari Lahir Sampai Menjadi Bayi


Semakin bertambah usia, bayi Ibu makin beda penampilannya dibanding ketika baru baru lahir, meski kakinya mungkin masih agak bengkok. Dia mulai mampu mengangkat kepalanya sedikit saat tengkurap. Tangannya masih tetap terkepal dan jemarinya akan otomatis menggenggam erat apa pun yang disentuhnya.


Meski periode pacu pertumbuhan otak (brain growth spurt) anak dimulai sejak usia 3 bulan dalam rahim ibu, namun setelah lahir, aktivitas berpikir ini merupakan proses sosial. Jadi anak belajar berpikir bersama orang-orang di sekitarnya.


Bayi memiliki gerak refleks. Dengan bertambahnya usianya dan perkembangan keterampilan fisik dan emosi-sosialnya, refleks perlahan digantikan gerak yang semakin kompleks dari hari ke hari. Ia tahu bahwa ia melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti menendang-nendang karena lapar.




Memberi Susu Bayi Ibu


Makin bertambah usia, pertumbuhan bayi makin meningkat dan ia akan lebih mudah lapar sehingga Jadwal pemberian susu Ibu harus disesuaikan. Tingkatkan frekuensi pemberian susu sesuai kebutuhannya. Jangan khawatir, karena pola menyusu awal akan kembali normal setelah beberapa hari.
Jangan lupa, frekuensi menyusu yang meningkat harus Ibu imbangi dengan makan makanan bergizi agar produksi ASI cukup dan bergizi.


Berkomunikasi


Menangis tetap merupakan bentuk komunikasi utama, meski dia juga menggunakan suara menggumam, mendengkur dan mendengung atau gerakan tertentu. Jawab tangisan bayi dengan segera, dan ia akan belajar bahwa Ibu memberinya kenyamanan
Berikut beberapa tangisan sebagai bentuk komunikasi yang bisa Ibu kenali:


- Lapar. Perut bayi baru lahir memang tidak bisa diisi terlalu banyak. Tidak heran kalau ia cepat sekali lapar. Lengkingan tangisnya adalah satu-satunya cara untuk memberitahu “seluruh dunia” kalau perutnya sudah kosong (hampir 2 jam sekali, si kecil akan melancarkan panggilan darurat ini).
Tahukah Ibu?
Saat bayi Ibu tersenyum dan matanya terlihat cerah, dia ingin menunjukkan bahwa dia bahagia. Ibu bisa mencoba membuatnya tersenyum dengan mendekapnya, menggelitik dan bermain dengannya.


- Saat hidungnya tersumbah karena flu, perut kembung atau kolik serta demam biasanya bayi kecil akan menangis. Jika wajahnya juga agak pucat, coba periksa suhu tubuhnya. Kalau suhu tubuhnya tinggi, segera periksakan ke dokter.


- Popok basah/kotor. Ada bayi yang tidak betah jika popoknya basah atau kotor terkena tinja Ia akan langsung “berteriak” karena minta segera ganti dengan popok yang bersih.


- Gampang kaget . Bisa jadi, bayi Ibu kelihatan selalu tegang dan tidak bisa tenang pada minggu-minggu pertamanya. Makanya, ia langsung menangis begitu kaget karena suara yang sedikit berisik, diubah posisi tidur, atau diangkat secara mendadak dari boks. Bosan. Bayi Ibu bisa tiba-tiba menangis hanya karena merasa bosan. Timang-timang atau gendonglah untuk meredam tangisnya. Gerakan menendang juga bias jadi sinyal bahwa ia bosan.


Penglihatan


Sekitar usia 1 bulan, sistem penglihatan bayi sudah mulai berkembang. Ia mulai berinteraksi dengan lingkungannya seperti mulai menatap wajah ibu dan mulai membesarkan matanya. Beri rangsangan dengan mainan yang berbunyi di dekat mata bayi. Gerakan bergantian dari kiri ke kanan, atas ke bawah, jauh dekat atau sebaliknya.


Tetaplah di Sampingnya agar Ikatan Batin dengan Bayi Ibu Terbentuk


Bayi Ibu senang bisa dekat dengan Ibu. Gerakkan tangan dan kakinya secara perlahan sambil dipijat dengan lembut seperti pada minggu-minggu pertamanya. Dekap erat selama menyusui sambil diajak bicara atau diayun-ayun perlahan membuatnya merasa dicintai dan membantu memperkuat ikatan emosional Ibu berdua.


Bayi saat 2 bulan
Bayi Ibu mengenali Ibunya


Ibu adalah orang yang paling dikenal oleh bayi Ibu. Lakukan saling berpIbungan muka dengannya, sesering mungkin. Dalam pelukan Ibu, ia merasa nyaman hingga jika diangkat orang lain ia kan menagis. Biasanya ia akan menggerakkan tangannya jika dia senang dan merasa nyaman dengan menghisap jemari jari.


Memberi ASI Pada Bayi


Masalah pemberian ASI sering muncul pada bayi dan kolik cenderung menjadi salah satu masalah yang sering muncul – terjadi pada 1 dari 4 bayi kecil. Namun bayi yang mengalami kolik tidak akan mempunyai masalah lanjutan setelah kolik itu berhenti. Ibu mungkin resah mendengarkan tangisan yang berlangsung lama sekali setiap harinya. Untuk mencari tahu tentang tip menenangkan bayi yang mengalami kolik, lihat artikel kami tentang kolik.


Bayi Ibu Belajar Mengangkat Kepala


Bayi Ibu yang kini berusia usia 2 bulan otot-otot tubuhnya terus menguat dan keterampilannya makin bertambah. Ia akan mulai mampu mengontrol gerakan otot-otot tubuhnya seperti mengangkat kepalanya dan menopang lehernya selama beberapa saat ketika dia dalam posisi tengkurap.


Berkomunikasi


Meskipun bayi usia 2 bulan Ibu belum bisa berbicara dengan menggunakan kata-kata, dia punya cara berkomunikasi. Di usia ini ia mulai mampu mengeluarkan suara dari mulut kecilnya. Suara Ibu mungkin jadi suara favoritnya. Saat ias mendengar suara Ibu , maka dia akan merespons secara naluriah dengan membuat jawaban suara.
Ibu juga akan menemukan bayi Ibu tersenyum manis pada Ibu. Bukan lagi senyum refleks pada saat tidur, tapi senyum yang memancing respon Ibu untuk membuatnya tersenyum lebih lebar.


Menemukan Tangannya


Saat refleks genggamnya berkurang, bayi Ibu akan mulai menganggap tangannya sebagai mainan barunya (serta mulutnya) untuk mengeksplorasi semua benda yang disentuhnya. Karena itu hindarkan benda-benda berbahaya dari si kecil.


Bayi saat 3 bulan
Bayi Ibu menegakkan kepalanya


Di usia 3 bulan, bayi Ibu sudah bisa menegakkan kepalanya sejajar dengan tubuh dan menggunakan tangan sebagai penopang. Ia juga mulai bisa belajar mengangkat bisa meneggerakan otot tangan dan kakinya. Itu sebabnya, Ibu akan melihat si kecil mampu meraih serta menggenggam benda-benda kecil yang Ibu berikan padanya.


Memberi Susu Bayi Ibu


Bayi Ibu mungkin tampak jauh lebih lapar di usia ini. Tapi jangan terburu-buru menyapihnya dulu. Itu mungkin terjadi karena lonjakan pertumbuhannya. Susu masih tetap memberi semua zat gizinya sampai dia berusia 6 bulan saat mulai diberikan makanan pendamping ASI.


Berkomunikasi


Bayi Ibu akan segera membuat suara ‘menggumam’. Biasanya dimulai dari huruf seperti p, b dan m, yang bisa dilafalkan dengan bibir. Karena itu, tidak mengherankan bila kata-kata pertama bayi Ibu adalah ‘mama’ dan ‘papa’.
Komunikasi pada bayi usia 3 bulan bukannya menangis lagi tapi mulai meraih segala sesuatu dengan kedua tangannya. Ketika ia gembira melihat Ibu tertawa, seluruh tubuhnya mungkin ikut merasakan lewat gerakan menendang misalnya.


Bila merasa lapar, ia akan merengek dan tidak lagi menangis. Bahkan ia mulai sanggup menunggu apa yang diinginkan selama beberapa menit. Kemampuan menunggu ini merupakan tahap penting yang memperlihatkan tingkat pengertian dan kepercayaannya.


Tahukah Ibu?
Sentuhan adalah satu-satunya indra yang memberikan tiga hal yang dibutuhkan bayi. Melalui sentuhan, ia merasa nyaman dan aman, membuatnya terlibat dengan dunia sekitarnya dan salah satu cara berkomunikasi dengan Ibu. Dan bisa menjadi alasan Ibu untuk sering-sering memeluknya.
Inderanya Berkembang


Bayi Ibu mulai menangis karena terkejut dengan suara keras, namun ia juga mulai memahami suara yang dikenalnya membuatnya nyaman. Bayi Ibu pada usia ini sangat ingin tahu tentang sekelilinga. Dan ia akan menggunakan seluruh panca indera untuk memuaskan rasa ingin tahunya.


- Penglihatan. Bayi berusia tiga bulan biasanya dapat mengikuti benda dengan matanya dalam lingkaran penuh 180 derajat. Ikatan batin antara Ibu dan si kecil melalui indera penglihatan terbentuk melalui tatapan mata.


Tataplah mata si kecil sesering mungkin, terutama pada saat menyusui. Biarkan jari-jari mungil tangannya meraih serta menyentuh wajah Ibu sebagai upaya untuk lebih mengenal Ibu, orang yang paling dekat dengan dirinya.


- Pendengaran . Telinga sebagai salah satu dari ‘pintu masuk’ informasi atau data ke dalam otak si kecil. Perdengarkan suara dan kata-kata lembut bernada positif agar menjadi sebuah masukan data yang baik bagi otak si kecil.


Suara keras akan membuatnya terkejut atau menangis, tapi suara Ibu yang sudah dikenalnya akan segera menenangkannya. Dia mulai ingin sekali tahu tentang apa yang terjadi di sekitarnya, dan menggunakan sebanyak mungkin indera yang dimiliki untuk menjelajahi dunianya.


- Peraba. Perkembangan fungsi indera peraba si kecil pun makin berkembang. Ibu bisa memberi rangsangan dengan menyentuhkan ujung jari tangan atau kakinya ke ujung selimutnya yang lembut dan ia akan merasakan kegelian.


- Penciuman. Indera penciuman pada bayi sangat membantu dalam mengenali kedua orang tuanya, terutama ibunya melalui kegiatan menyusui. Bau yang dikenali oleh bayi, akan membuatnya tenang dan tidak rewel.


- Pengecap. Pada usia ini, bayi Ibu makin peka alat pengecapnya. Kalau ketika baru lahir saja bayi bisa merasakan rasa tidak enak yang ada pada ASI (karena pengaruh makanan yang And konsumsi), maka kini ia bisa meresponnya dengan melepas putting bila disusui.


Rangsang otak dan tubuh bayi Ibu


Bagian-bagian utama otak bayi sudah lengkap terbentuk sejak lahir. Pada usia ini otaknya akan segera mengalami proses pematangan yang perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat dan aneka rangsangan (stimuli)


Warna terang dan suara mainan bergemerincing atau bunyi bel akan merangsang bayi 3 bulan Ibu yang akan segera belajar meraih dan menyentuh benda bergerak itu. Hal ini baik untuk melatih koordinasi antara tangan dan mata bayi Ibu.


Karena di usia 3 bulan otot-otot tubuhnya makin menguat, maka rangsangan yang Ibu berikan pun akan mebuat ia bergerak dalam upaya menyempurnakan kordinasi fisik, seperti tangan dan matanya.

Bayi saat 4-6 bulan
Bayi Ibu hampir bisa duduk.


Rasanya baru baru kemarin Ibu meninggalkan rumah sakit dengan membawa pulang bayi Ibu yang baru lahir. Dan sekarang Ibu sampai pada serangkaian perkembangan baru bayi Ibu yang menyenangkan.


Bila dibaringkan telungkup, ia mampu menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya dan mulai belajar merangkak.
Mulai belajar mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
Lengan, tubuh bagian atas dan leher bayi Ibu semakin kuat, dan sebentar lagi dia akan bisa duduk tanpa bantuan.




Memberi makanan tambahan pada bayi Ibu


Ibu pasti mulai berpikir untuk mengenalkan makanan padat setelah si kecil memasuki usia 6 bulan. Proses perkenalan makanan padat ini membantu mengembangkan otot mulut yang akan dia gunakan untuk berbicara serta mengenalkan rasa dan tekstur baru.


Bayi Ibu Lebih Sering Bergerak


Ibu akan melihat bayi Ibu sekarang bisa lebih mengontrol tubuh bagian atasnya dan mungkin bisa duduk tanpa terguling. Pada tahap ini, Ibu akan melihat otot-otot kecil di leher, bahu dan dadanya makin berkembang.


Karena ia makin aktif bergerak, Ibu mungkin kerepotan saat si kecil sibuk berguling-guling ketika Ibu mengganti popoknya. Supaya aman, sebaiknya naikkan pintu boks bayi Ibu


Luangkan waktu untuk bermain di lantai. Tengkurapkan bayi Ibu dan dorong agar dia menjangkau mainannya. Ini akan memberi peluang si kecil untuk keterampilannya bergerak.


Cengkeraman dan penglihatan yang lebih baik


Pada tahap ini refleks genggam alami bayi Ibu berubah menjadi gerakan tangan dan jari yang lebih terkontrol. Dia akan mengeksplorasi benda dengan memegang dan menggoncang-goncangkannya dengan tangan.


Ia mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya serta mampu meraih dan memegang benda yang disukainya. Karena penglihatannya yang makin sempurna, maka ia juga mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil.


Kemampuan melihat lebih jauh dan lebih fokus, sehingga dunia terlihat lebih menyenangkan dan berwarna.


Tahukah Ibu?


Wortel memiliki rasa manis alami yang disukai bayi serta membantunya belajar menikmati sayuran sejak dini.
Mencari sumber suara


Usia 4 – 6 bulan adalah tahap bayi mengenali suaranya sendiri. Ia akan mengeluarkan suara-suara barunya saat berceloteh. Karena pada tahap itu, dia membuat suara untuk kesenangannya sendiri sambil mencoba mengenalinya. Walau ia belum bisa menyebut ’ma’ atau ’pa’ dan belum bisa diajak ngobrol dengan baik, namun berbicara dengan bayi pada tahap ini bisa membantu perkembangan bicaranya.


Mungkin suara yang pertama kali Ibu dengan adalah tawanya. Coba kelitiki bayi Ibu untuk membuatnya tertawa. Meski terlihat aneh, akan tetapi mengajak ngobrol bayi dapat membantu perkembangan bicaranya.


Belajar


Bayi bisa belajar dari banyak hal, termasuk ketika ketika menjalani rutinitas sehari-hari bersama Ibu. Meski bayi Ibu belum bisa menjawab, teruslah mengajaknya bicara dan berikan senyuman untuk melatih kemampuanya berbicara.
Mainan bergemerincing yang Ibu belikan akan akan membantunya menggunakan otot tangan dan jari, dan suara baru yang menyenangkan itu akan mengejutkan dan menghiburnya.


Acara mandi juga bisa lebih menyenangkan saat bayi Ibu tahu bahwa kalau dia menggerakkan tubuhnya, akan menimbulkan percikan kecil air.


Bayi saat 7-9 bulan
Saat bayi mulai mejelajah rumah


Kemampuan merangkak bayi di usia ini makin meningkat. Dia makin aktif dan membutuhkan banyak ruang untuk menjelajah kesana kemari. Artinya, ada pekerjaan tambahan menanti Ibu, karena penjelajahan si kecil akan menjadi hal baru yang sangat penting. Hal lain yang penting Ibu lakukan juga adalah menyingkirkan perabot rumah yang mudah dijangkau si kecil. Beri pengaman pada setiap sudut meja, pengait laci atau pintu agar tidak bisa ia buka, dan tutup stop kontak listrik. Di usia 7 bulan ini , dia juga akan menemukan banyak hal baru yang bisa diambil dan dibuang, cobalah memberinya benda-benda ringan yang bisa dilemparnya, seperti boneka,bola atau bantal.


Memberi makanan pada bayi Ibu


Sejak usia bayi 6 bulan, Ibu mungkin mulai memperkenalkan makanan lunak secara bertahap pada bayi Ibu. Ibu juga bisa menambah variasi & rasa secara perlahan dalam makanan bayi Ibu. Seiring pertumbuhannya, beberapa rasa baru akan membuatnya tertarik untuk makan. Karena kamampuan mengunyahnya berkembang ia juga sudah siap merasakan makanan dengan tekstur lebih kasar.


Untuk membentuk pola makan dan kebiasaan makan yang baik, sebaiknya keluarga Ibu melakukan rutinitasu makan bersama – Latih ia duduk di kursi makannya. Pelajari lebih lanjut tentang tahap pemberian makanan tambahan di sini.Perhatikan juga bahasa tubuh bayi Ibu – ia mungkin ingin makan sendiri dengan mengambil makanan dengan tangan sendiri. Berikan makanan yang mudah dipegang. Makanan yang juga lembut untuk membantu belajar makan sendiri dan mengembangkan kemampuan tangannya. Meski Ibu akan sedikit repot dengan makanan yang berantakan, bayi Ibu bisa jadi makan lebih banyak bila ia makan sendiri.


Tahukah Ibu?
Bayi Ibu mungkin akan menolak makanan kasar pada awalnya. Dengan variasi resep masa transisi ini bisa dilalui dengan baik..


Siap Bermain!


Saat ini, bayi Ibu mungkin sedang tertarik pada semua hal. Ia mungkin tampak tidak tertarik untuk merangkak, dan lebih suka bergerak kesana kemari dengan pantat, dan terkadang lebih banyak bergerak mundur.


Ubah rumah Ibu menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Ciptakan rintangan dengan bantal dan selimut agar bayi Ibu bisa merangkak atau berguling-guling untuk memperkuat ototnya.


Bayi Ibu sudah mulai bisa menahan bobot kakinya, dia akan berusaha menendang-nendang dan melompat-lompat di pangkuan Ibu. Perkembangan otak dan kemampuan motoriknya membantunya mengontrol pergerakan leher, bahu, dada, dan punggung. Sehingga Ibu bisa melihatnya mencoba menahan tubuhnya saat ia dalam posisi akan merangkak.


Bagian atas tubuh bayi Ibu sudah cukup kuat untuk duduk tanpa bantuan. Jadi, ini saat yang tepat bila Ibu ingin mengajaknya makan di kursi makan bayi saat makan bersama.


Koordinasi dan Kesadaran


Jika bayi Ibu tiba-tiba mulai menjatuhkan dan melempar benda-benda ke seluruh ruangan, jangan cemas. Dia sedang belajar melepaskan benda dari tangan dan menikmati keterampilan yang baru diperolehnya.


Pada masa ini, bayi Ibu mungkin akan mengalami sedikit perasaan ‘takut berpisah’, saat Ibu meninggalkannya – meski hanya keluar sebentar dari ruang.


Tetap lakukan rutinitas harian secara teratur untuk mengurangi perasaan takut pada bayi Ibu.
Bermain ‘ci luk ba’ dengan bayi Ibu bisa membantu mengurangi perasaan takut berpisah ini. Atau cobalah sembunyikan salah satu mainan favorit bayi Ibu dan minta dia mencarinya.


Ocehan dan Kata-Kata


Bayi Ibu, pada tahap ini mulai tumbuh kepribadiannya. Dia mulai mengenal namanya sendiri dan menoleh bila Ibu memanggilnya. Gumaman acaknya juga mulai terdengar seperti kata-kata karena dia mengulangi suara yang telah dikuasainya.


Ketika bayi Ibu bilang ‘mama’atau ‘dada,’ dia menyebut dua orang paling istimewa dalam hidupnya, yaitu Ibu, orangtuanya. Dia mulai paham makna kata ‘jangan’ - meski dia tidak selalu mematuhi larangan itu!


Belajar


Rangsangan yang Ibu bisa berikan si usia ini makin beragam. Ketika Ibu memberikan buku bacaannya, dia mencoba membalik-balik halaman. Ia mendengarkan suara Ibu dengan seksama dan mengikuti gambar berwarna. Buku tentang hewan bagus sekali pada tahap ini, karena ia bisa mengenal banyak suara baru yang menarik yang bisa dipelajari walau ia belum bisa menghubungkan gambar dengan kata-kata yang Ibu bacakan.


Kegiatan sehari-hari juga bisa menjadi permainan yang menyenangkan bagi bayi Ibu. Merangkak di bawah meja, membuka dan menutup pintu dan melihat keluar jendela sambil menyebutkan nama segala yang Ibu lihat akan membantu mendorong keingintahuannya


Bayi saat 10-11 bulan
Langkah dan Kata Pertama.


Meskipun belum lancar, bayi Ibu akan segera mengucapkan kata pertamanya dan - dengan sedikit bantuan Ibu, ia melakukan langkah-langkah goyahnya. Perubahan dari merangkak ke berjalan dan berbicara, sungguh menarik untuk diikuti. Ibu bisa mengabadikan perkembangan si kecil dari bulan ke bulan dengan kamera. Ingat, langkah dan kata pertama yang diucapkan si kecil kadang terjadi diluar dugaan Ibu. Karena itu, jangan sampai terlewat dari perhatian Ibu.


Memberi Makanan Bayi Ibu


Makin aktif bergerak, energi dan kebutuhan gizinya pun berubah Tapi, karena perutnya lebih kecil dari perut perut orang dewasa, dia lebih sering membutuhkan makanan yang mengandung banyak energi dan gizi dalam jumlah sedikit tapi sering.


Menyiapkan makanan untuk pertumbuhannya, bukan sekadar apa yang dimakan bayi Ibu tapi juga cara dia makan. Jadi, meski agak berantakan, terus latih bayi Ibu makan sendiri pada jamnya. Makan sendiri walau berantakan merupakan cara yang baiki mengembangkan menuju kemandiriannya. Puji ia bila mampu menghabiskan makanannya untuk membangun rasa percayaan diri.


Berdiri Tanpa Dibantu!


Kegiatan merangkak di bulan sebelumnya telah menguatkan otot kakinya. Sekarang dia mulai mencoba berdiri dengan sedikit bantuan. Bahkan, dia mungkin mengayunkan langkah pertamanya sambil berpegangan pada Ibu atau kursi didekatnya.


Namun, perkembangan tiap bayi berbeda. Jadi jangan cemas bila si kecil pada usia ini belum mampu berdiri dan berjalan. Ia tidak akan berhenti berlatih bergerak sampai akhirnya mampu berdiri tanpa dibantu.


Kontrol dan kordinasi yang lebih baik


Sekarang, bayi Ibu lebih bisa mengontrol tangan dan jemarinya. Merelka senang karena mampu memasukkan benda ke dalam wadah, lalu mengeluarkannya lagi… dan lagi… dan lagi.


Bayi Ibu semakin tertarik dengan gerakan ‘sebab-akibat’ seperti berputarnya roda yang membuat mainan bergerak. Koordinasi tangan dan matanya juga makin meningkat.
Saat makan, ia sudah bisa memegang sendok dengan baik dan makan sendiri, meski masih berantakan. Nikmati hal ini, karena kebanggaan akan Ibu rasakan ketika si kecil makin mandiri.


Mengucapkan Kata Pertamanya!


Salah satu hal paling membahagiakan yang akan Ibu alami adalah saat bayi Ibu bisa mengucapkan kata-kata pertamanya. Ibu mungkin sudah mendengar si kecil mengucapkan kata-kata ini.


Tapi, kini bayi Ibu mulai membuat hubungan antara kata dan benda atau orang dan mengucapkannya dengan kata bermakna seperti ‘mamma’ dan ‘dadda’ ketika melihat Ibu, ‘cu-cu’ untuk susu dan ‘pus’ untuk kucing.


Tahukah Ibu?
Dari sekarang, bayi mulai bangga atas apa yang sudah dia lakukan. Memberi dorongan selama makan dan bermain akan membantunya mengembangkan rasa percaya diri.


Belajar


Setiap detik bayi Ibu belajar banyak hal. Ia sebenarnya ingin bebas berberjalan ke manapun dia suka tapi belum percaya diri untuk melangkah di ruang terbuka karena masih harus berpegangan.


Saat ia bisa stabil berdiri sendiri, minta dia untuk mengayunkan langkah kecil dan Ibu berdiri agak jauh sambil merentangkan tangan. Ia akan dengan gembira dan ’pede’ berjalan menuju Ibu. Pastikan Ibu selalu memujinya - terutama jika ia berjalan ke sisi Ibu tanpa terjatuh!


Baca Juga tentang Cara Mengatasi Rasa Lelah Selama Kehamilan atau  Mengenal Keputihan karena Infeksi saat Hamil  atau  11 Hal yang Membuat Bayi Tersenyum disini selain tentang Pelajari Tahap-tahap Perkembangan Bayi




Category Article

Tulis Komentar Anda... Website ini Dofollow

Copyrights @2011, Indowarta.org. Diberdayakan oleh Blogger.